Kota
Depok merupakan salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang terdiri
dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas,
Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Beji, serta
Kecamatan Limo. Kecamatan Sukmajaya merupakan salah satu wilayah tujuan para pendatang dari wilayah lain di luar Kota Depok. Kemungkinan terjadinya permasalahan sosial disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
• Kurangnya lapangan kerja,
menyebabkan banyak pemuda terutama warga pendatang yang mencari nafkan
serabutan, seperti mengamen dan menjadi pemulung. Meskipun tidak ada
larangan untuk melakukan pekerjaan ini, namun pekerjaan mengamen
terutama dinilai oleh warga dapat memicu berbagai keributan, serta dapat
menyebabkan kerawanan kecelakaan lalu lintas.
• Kenakalan remaja, juga disebabkan oleh gaya hidup yang berubah. Kenakalan remaja terutama banyak terjadi ketika ada keramaian tertentu, misalnya ketika ada pentas musik, perayaan perkawinan, dan sebagainya. Jenis kenakalan remaja yang terjadi biasanya dalam bentuk perkelahian dan tawuran masal.
• Pengangguran, Mudahnya para remaja terpengaruh oleh orang lain, disebabkan karena mereka menganggur, tidak memiliki kegiatan positif, sehingga waktu luang yang ada diisi oleh hal-hal yang seringkali menimbulkan masalah perkelahian antar kelompok.
• Rendahnya tingkat pendidikkan dan kesenjangan sosial, menjadi pangkal dari kemungkinan terjadinya masalah di Kecamatan Sukmajaya. Dengan tingkat pendidikkan yang rendah, banyak masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk hidup layak sehingga dapat memicu melakukan apapun untuk dapat bertahan hidup.
• Ketidakadilan, Terbatasnya sarana ibadah untuk non muslim menyebabkan agama tertentu menyelenggarakan ibadah keagamaan di rumah warga. Kegiatan ini seringkali dicurigai sebagai upaya menyebarkan agama tertentu sehingga memicu ketidakharmonissan antar warga.
• Kenakalan remaja, juga disebabkan oleh gaya hidup yang berubah. Kenakalan remaja terutama banyak terjadi ketika ada keramaian tertentu, misalnya ketika ada pentas musik, perayaan perkawinan, dan sebagainya. Jenis kenakalan remaja yang terjadi biasanya dalam bentuk perkelahian dan tawuran masal.
• Pengangguran, Mudahnya para remaja terpengaruh oleh orang lain, disebabkan karena mereka menganggur, tidak memiliki kegiatan positif, sehingga waktu luang yang ada diisi oleh hal-hal yang seringkali menimbulkan masalah perkelahian antar kelompok.
• Rendahnya tingkat pendidikkan dan kesenjangan sosial, menjadi pangkal dari kemungkinan terjadinya masalah di Kecamatan Sukmajaya. Dengan tingkat pendidikkan yang rendah, banyak masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk hidup layak sehingga dapat memicu melakukan apapun untuk dapat bertahan hidup.
• Ketidakadilan, Terbatasnya sarana ibadah untuk non muslim menyebabkan agama tertentu menyelenggarakan ibadah keagamaan di rumah warga. Kegiatan ini seringkali dicurigai sebagai upaya menyebarkan agama tertentu sehingga memicu ketidakharmonissan antar warga.
Dampak Permasalahan Sosial
Sampai
saat ini belum terjadi permasalahan sosial yang berarti hingga
menimbulkan dampak yang laur biasa. Kalaupun terjadi perkelahian antar
warga, baik karena faktor agama ataupun karena kenakalan remaja, tidak
sampai menelan korban atau menimulkan kerugian lainnya. Masalah-masalah
tersebut dapat segera diatasi oleh aparat pemerintahan setempat.
Walaupun masyarakat harus tetap waspada dengan kemungkinan terjadi permasalahan sosial.
Upaya yang dilakuakan.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah konflik sosial adalah :
a. Silaturahmi antar warga masyarakat melalui pengajian atau penyuluhan.
b. Pertemuan rutin antar aparat pemerintahan, ulama, dan tokoh masyarakat untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang dapat memicu terjadinya konflik sosial.
a. Silaturahmi antar warga masyarakat melalui pengajian atau penyuluhan.
b. Pertemuan rutin antar aparat pemerintahan, ulama, dan tokoh masyarakat untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang dapat memicu terjadinya konflik sosial.
Hambatan yang mungkin dihadapi warga dalam menangani masalah konflik adalah :
1. Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Keterbatasan dana untuk mengatasi masalah
3. Kurang memadainya sumber daya manusia dalam menangani masalah.
1. Kurang tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
2. Keterbatasan dana untuk mengatasi masalah
3. Kurang memadainya sumber daya manusia dalam menangani masalah.
Beberapa harapan warga yang dapat diidentifikasi agar masalah konflik sosial tidak terjadi adalah sebagai berikut :
1. Penertiban wilayah umum, sehingga jumlah pengamen tidak semakin meningkat dan tidak merusak keindahan kota.
2. Kinerja aparat keamanan baik dari warga sipil maupun kepolisian lebih ditingkatkan.
1. Penertiban wilayah umum, sehingga jumlah pengamen tidak semakin meningkat dan tidak merusak keindahan kota.
2. Kinerja aparat keamanan baik dari warga sipil maupun kepolisian lebih ditingkatkan.
(http://www.dissos.jabarprov.go.id/SITUS%20PRBS/modul01/Depok_Kota/rekap%20Kota%20Depok.pdf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar